Karena Hujan Deras, Terjadi Penumpukan Sampah Rumah Tangga di Kali Sukatani

Jakarta - Tumpukan sampah memadati bendungan Kali Sukatani, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Kondisi ini disebabkan hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut sejak Selasa, 18 Januari 2022 hingga Rabu 19 Januari 2022.

Sampah yang menumpuk didominasi limbah rumah tangga dan sampah berbahan plastik. Selain menyumbat air kali, tumpukan sampah juga mengganggu pemandangan warga sekitar.

System Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kebersihan langsung menerjunkan sejumlah petugas untuk membersihkan sampah yang menutupi kali usai mendapat laporan. Pembersihan dilakukan secara manual menggunakan peralatan seadanya.

"Setelah mendapat laporan warga, bersama petugas kebersihan langsung fokus membersihkan sampah yang tersumbat di Kali Sukatani,"kata Kepala UPTD Kebersihan setempat, Aliandri.

Pihaknya juga mengerahkan sejumlah armada pengangkut sampah. Seluruh sampah yang berhasil diangkut, dibawa menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Burangkeng.

"Sampah yang menyumbat kebanyakan sampah rumah tangga,"ujar Aliandri.

Petugas Akan Ditempatkan di Bendungan

Aliandri mengatakan, sampah yang menutupi Kali Sukatani tidak bisa seluruhnya diangkut hari ini. Pembersihan rencananya akan dilanjutkan esok hari, agar air kali bisa kembali lancar.

Mengingat saat ini masih musim penghujan, lanjut Aliandri, pihaknya akan menyiagakan petugas di bendungan untuk memantau jikalau ada sampah yang kembali menumpuk di Kali Sukatani.

"Nantinya juga akan ditempatkan petugas khusus di bendungan tersebut agar dapat memantau sampah yang tersumbat untuk kemudian langsung dibersihkan,"tandasnya.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kebakaran Sebuah Indekos di Bekasi Yang di Duga Berasal Dari HP Meledak Saat Melakukan Isi Daya

Jakarta - Kebakaran terjadi di sebuah indekos di Jalan Raya Bintara, Bintara Jaya, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (9/11/2021). Api diduga berasal dari ponsel penghuni kos yang meledak saat sedang ditambah daya. Saat kejadian, sang penghuni kos diketahui sedang pergi keluar. Ia meninggalkan kamar kosnya sambil mengecas ponsel di atas kasur. Diduga ponsel meledak sehingga membuat kasur terbakar. Api kemudian merembet ke seisi ruangan kos. Material bangunan yang mudah terbakar membuat api dengan cepat membakar dan menghancurkan barang-barang di kamar tersebut. "Ada ponsel yang ditinggal dicas. Kebetulan ponsel itu design lama jadi tidak menggunakan teknologi yang sekarang. Dan kebetulan juga ponsel itu baterainya sudah gelembung, sudah lama lah,"kata Ferdi, pemilik kos. Tak lama penghuni kos lainnya melihat ada kepulan asap yang disertai percikan api dari kamar korban. Mereka pun panik dan segera menghubungi pemadam kebakaran untuk memadamkan api. Petugas da
Baca selengkapnya

Perebutan Tahta Dan Berujung Kericuhan Yang Terjadi di Dalam Keraton Kasepuhan Cirebon

Jakarta - Saling klaim atas tahta tengah terjadi di Keraton Kasepuhan Cirebon. Ada word play here kedua belak pihak yang saling klaim sebagai penerus sah atas tahta Sultan ke-11 Keraton Kasepuhan, yaitu Rahardjo Djali dan Luqman Zulkaedin. Saling klaim tersebut bahkan baru-baru ini sampai berbuntut kericuhan saat pihak Rahardjo Djali menggelar pelantikan, pada Rabu, 18 Agustus 2021. Pihak Luqman Zulkaedin yang mengetahui kegiatan tersebut lalu berusaha membubarkan prosesi pelantikan dan menyebutnya sebagai kegiatan ilegal. "Di Keraton Kasepuhan itu sultan cuma satu. Tidak ada sultan dua. Kegiatan yang ada di keraton harus sepengetahuan sultan sepuh. Kegiatan ini tanpa ada pemberitahuan dari saya pengelola keraton. Kegiatan itu tanpa izin," ujar Ratu Alexandra dari pihak keluarga PRA Luqman Zulkaedin yang membubarkan pelantikan, Kamis, 19 Agustus 2021. Untuk diketahui, Luqman Zulkaedin telah diangkat sebagai Sultan Sepuh XV Keraton Kasepuhan Cirebon pada tangg
Baca selengkapnya

Telah Terjadi Pembobolan Rekening Jenius, Seorang Nasabah Kehilangan Uang Sebesar Rp 585 Juta

Jakarta -  Kasus pembobolan rekening dengan modus penipuan menimpa lagi nasabah Jenius BTPN. Kali ini, seorang nasabah perempuan yang enggan disebutkan namanya, harus kehilangan uang tabungan Rp 585 juta. Berdasarkan catatan, ini merupakan kasus pembobolan rekening Jenius BTPN yang keempat kalinya dalam satu bulan terakhir. Modusnya sama, mereka ditelepon penipu yang mengaku sebagai customer service Jenius Dari keterangan korban yang tak mau disebutkan namanya atas pertimbangan keamanan, kejadian pembobolan terjadi pada 22 Juli lalu. Saat itu, perempuan berusia 33 tahun tersebut mendapatkan informasi soal kebijakan Jenius terbaru ke telepon selulernya dari nomor tak dikenal. Dalam sambungan telepon tersebut, penipu memberikan informasi mengenai kebijakan transaksi baru harian dan bulanan. Untuk harian diberikan tarif Rp 1.500 per transaksi dan Rp 150.000 untuk transaksi bulanan. Selanjutnya, penipu meminta korban mengunjungi internet site yang ia kirimkan melalui pesan WhatsApp. Websit
Baca selengkapnya